Sekarang, orang-orang yang pergi ke gereja mahu satu gaya hidup yang dapat memberikan mereka satu identitas, pengalaman peribadi dengan juruselamat mereka serta satu kehidupan yang bisa diperkongsikan.
Bukan hanya retorik kosong tetapi yang dapat membantu pembentukan dan memaksimakan potential mereka. Ke depan, adalah pola gereja kembali ke zaman Yesus yang melambangkan persekutuan yang lebih relevant dan benar. Kisah Para Rasul 20:28 (TB) Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. Kekristianan mementingkan pengalaman peribadi dengan Yesus, manakala gerejawi fokus kepada program. Kekristianan fokus kepada pembetukan karakter tetapi gerejawi fokus kepada kepasitas tempat duduk. Tidak ada ayat yang menyuruh kita membina gereja tetapi memuridkan. Yesus sendiri yang membina gereja karena gereja adalah kepunyaan Dia bukan kepunyaan kita. Di Matius 16:18, “Sebab itu ketahuilah, engkau adalah Petrus, batu yang kuat. Dan di atas alas batu inilah Aku akan membangun gereja-Ku, yang tidak dapat dikalahkan; sekalipun oleh maut!” Di ayat yang berikutnya merupakan amanat agung yang memerintahkan kia melakukan pemuridan , Matius 28:19, “ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa g murid-Ku dan baptislah 1 mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”. Bukan lagi mengadakan ibadah atau waktu doa karena itu tidak mempamirkan kehidupan Kritian yang sejati dan tulen. Ia membatasi Roh Kudus berkerja karena di batasi oleh struktur dan tatacara serta upacara. Satu kehidupan yang menonjol ialah bila pengikut-pengikut Yesus menjadikannya sebagai gaya -hidup mereka. Senang dengan topang menopang dan sering berbagi. Di Kisah Para Rasul 1:14, “ Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa a bersama-sama 1 , dengan beberapa perempuan b serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara c Yesus.” Doa mereka adalah secara spontan dan bila -bila sahaja keperluan timbul. Kisah Para rasul 2:44-47, “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Tuhan. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Tuhan. Dmereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” Inilah yang membuat mereka utuh dan kesatuan dapat di lihat oleh orang-orang di sekeliling, inilah yang akan menyebabkan pertumbuhan dan kebangkitan rohani secara besar-besaran! Waktunya sudah hampir bagi ini untuk berlaku. Dengan berlakunya penularan Covid-19 ini, telah memperlihatkan kita isyarat dari sorga bahawa segalanya akan segera terjadi. Marilah kita berdoa supaya nama kita tetap tertaftar di Buku Kehidupan. Jangen berlengah lagi, bertaubatlah semua, termasuk saya sendiri untuk persediaan masuk ke peringkat yang berikutnya . Marilah kita berganding bahu melakukan yang terbaik untuk kemuliaan Namanya. Ya, Tuhan Yesus, kami bersedia untuk maju kedepan bersama-sama dengan Engkau. Kita doakan segalanya akan berlaku mengikut kehendak-Mu dan waktu-Mu. Dalam Nama Tuhan Yesus, kami memanjatkan doa permintaan kita dan segalanya akan diakhiri dengan kejayaan dan kemuliaan demi Nama-Mu, Amin. Maranatha! From the Desk of Joshua Tan
0 Comments
|
AuthorJoshua Tan Archives
October 2021
Categories |
joshuatan2u